Kamis, 19 November 2015

permasalahan PT.Kimia Farma

PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. Pada audit tanggal 31 Desember 2001, manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar, dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM). Akan tetapi, Kementerian BUMN dan Bapepam menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa. Setelah dilakukan audit ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan keuangan Kimia Farma 2001 disajikan kembali (restated), karena telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar. Pada laporan keuangan yang baru, keuntungan yang disajikan hanya sebesar Rp 99,56 miliar, atau lebih rendah sebesar Rp 32,6 milyar, atau 24,7% dari laba awal yang dilaporkan. Kesalahan itu timbul pada unit Industri Bahan Baku yaitu kesalahan berupa overstated penjualan sebesar Rp 2,7 miliar, pada unit Logistik Sentral berupa overstated persediaan barang sebesar Rp 23,9 miliar, pada unit Pedagang Besar Farmasi berupa overstated persediaan sebesar Rp 8,1 miliar dan overstated penjualan sebesar Rp 10,7 miliar.

Kesalahan penyajian yang berkaitan dengan persediaan timbul karena nilai yang ada dalam daftar harga persediaan digelembungkan. PT Kimia Farma, melalui direktur produksinya, menerbitkan dua buah daftar harga persediaan (master prices) pada tanggal 1 dan 3 Februari 2002. Daftar harga per 3 Februari ini telah digelembungkan nilainya dan dijadikan dasar penilaian persediaan pada unit distribusi Kimia Farma per 31 Desember 2001. Sedangkan kesalahan penyajian berkaitan dengan penjualan adalah dengan dilakukannya pencatatan ganda atas penjualan. Pencatatan ganda tersebut dilakukan pada unit-unit yang tidak disampling oleh akuntan, sehingga tidak berhasil dideteksi. Berdasarkan penyelidikan Bapepam, disebutkan bahwa KAP yang mengaudit laporan keuangan PT Kimia Farma telah mengikuti standar audit yang berlaku, namun gagal mendeteksi kecurangan tersebut. Selain itu, KAP tersebut juga tidak terbukti membantu manajemen melakukan kecurangan tersebut.

Selanjutnya diikuti dengan pemberitaan di harian Kontan yang menyatakan bahwa Kementerian BUMN memutuskan penghentian proses divestasi saham milik Pemerintah di PT KAEF setelah melihat adanya indikasi penggelembungan keuntungan (overstated) dalam laporan keuangan pada semester I tahun 2002. Dimana tindakan ini terbukti melanggar Peraturan Bapepam No.VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan poin 2 – Khusus huruf m – Perubahan Akuntansi dan Kesalahan Mendasar poin 3) Kesalahan Mendasar, sebagai berikut: "Kesalahan mendasar mungkin timbul dari kesalahan perhitungan matematis, kesalahan dalam penerapan kebijakan akuntansi, kesalahan interpretasi fakta dan kecurangan atau kelalaian. Dampak perubahan kebijakan akuntansi atau koreksi atas kesalahan mendasar harus diperlakukan secara retrospektif dengan melakukan penyajian kembali (restatement) untuk periode yang telah disajikan sebelumnya dan melaporkan dampaknya terhadap masa sebelum periode sajian sebagai suatu penyesuaian pada saldo laba awal periode. Pengecualian dilakukan apabila dianggap tidak praktis atau secara khusus diatur lain dalam ketentuan masa transisi penerapan standar akuntansi keuangan baru."

 
Isi masalah = kementrian BUMN dan bapepam menilai bahwa laba bersih perusahaan PT.Kimia Farma terlalu besar dan megandung unsur rekayasa.
Pendapat = seharusnya PT.Kimia farma tidak melakukan penggelembungan investasi karena itu dapat merugikan si perusahaan tersebut. Sehingga PT.Kimia Farma dihentikan proses investasi oleh kementrian BUMN. Seharusnya pegawai yang terdapat di PT.Kimia Farma harus menyajikan perhitungan matematis yang jujur dan tidak di rekayasa.bagi saya itu tindakan yang sangat konyol bagi suatu perusahaan besar.dan tidak patut di contoh oleh perusahaan lain.

Rabu, 18 November 2015

Perkembangan OS (Sistem Operasi)

Sistem operasi (operating system atau OS) adalah perangkat lunak yang bertugas untuk mengatur, mengendalikan perangkat keras dan memberikan kemudahan untuk pemakai dalam penggunaan komputer. Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software aplikasi. Layanan tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, tugas penjadwalan, dan antar-muka user. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas ini dinamakan dengan “kernel” suatu Sistem Operasi.

Menurut Tanebaum, Sistem Operasi mengalami perkembangan yang dapat dibagi ke dalam lima generasi.

a) Generasi Awal (1945-1955)

Generasi pertama merupakan awal perkembangan sistem komputasi elektronik sebagai pengganti sistem komputasi mekanik, hal itu disebabkan kecepatan manusia untuk menghitung terbatas dan manusia sangat mudah untuk membuat kecerobohan, kekeliruan bahkan kesalahan. Pada generasi ini belum ada sistem operasi, maka sistem komputer diberi instruksi yang harus dikerjakan secara langsung oleh pengguna.

b) Generasi Kedua (1955-1965)

Generasi kedua memperkenalkan Batch Processing System, yaitu Job yang dikerjakan dalam satu rangkaian, lalu dieksekusi secara berurutan. Generasi ini sistem komputer belum dilengkapi sistem operasi, tetapi beberapa fungsi sistem operasi telah ada, contohnya fungsi sistem operasi ialah FMS dan IBSYS

c) Generasi Ketiga (1965-1980)

Sistem operasi pada generasi ini dikembangkan untuk melayani banyak pemakai, dimana para pemakai berkomunikasi lewat terminal secara on-line ke komputer. Sistem operasi menjadi multi-user (digunakan oleh banyak pengguna sekaligus), multi-programming (melayani banyak program sekaligus) dan multi tasking (melayani banyak tugas dan pekerjaan / Batch Processing System)

d) Generasi Keempat (1980 – 2000-an)

Pada masa ini sistem operasi telah menggunakan Graphical User Interface(GUI) yaitu antar-muka komputer yang berbasis grafis yang sangat nyaman dan mudah digunakan. Pada masa ini juga dimulai era komputasi tersebar (distributed computer) dimana komputasi-komputasi tidak lagi berpusat di satu titik, tetapi dipecah dibanyak komputer sehingga tercapai kinerja yang lebih baik.

e) Generasi Selanjutnya

Pada generasi ini diperkenalkan Sistem Operasi yang berada dalam sebuah Sistem Operasi dan Sistem Operasi bergerak (Mobile) pada perangkat bergerak seperti: PDA, Poket PC, Laptop, Notebook dan NetBook. Sistem Operasi jaringan virtual juga berkembang, sehingga dalam satu jaringan hanya diinstal satu buah Sistem Operasi pada perangkat Server. 

Pada masa ini, diperkenalkan virtualization sistem yaitu satu komputer dapat diclonning secara virtual menjadi lebih dari satu komputer (sistem operasi) yang dapat bekerja bersama-sama, Cross Platform Operating System (multiboot system) yang dapat menggabungkan dua atau lebih Sistem Operasi berbeda seperti : Linux dan Windows. Generasi ini merupakan awal tren Mobile Computing, yang perangkatnya didominasi oleh Android, iOS, Blackberry OS, Windows mobile, Windows Phone dan Symbian. Pada masa ini dikenalkan sistem iClaud (layanan komputasi awan) yaitu sistem layanan jaringan yang dipublikasikan oleh Apple Inc pada tanggal 6 Juni 2011 di San Fransisco. iCloud memungkinkan para penggunanya untuk mensinkronisasi data seperti foto, musik, dan dokumen dari perangkat satu ke perangkat lain seperti ke dalam iPhone, iPad, iPod Touch, Mac dan komputer secara otomatis pada waktu yang bersamaan.






Sumber : http://www.materitkj.com/2014/11/sejarah-perkembangan-sistem-operasi_16.html


Selasa, 13 Oktober 2015

Tugas Manajemen Umum

PT ADARO ENERGY Tbk
(DAHULU PT PADANG KARUNIA) DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)

Catatan

2008

2007*






ASET LANCAR





Kas dan setara kas
2a, 5

2.415.853

831.840
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya -
    bagian jangka pendek
2a, 6

-

64.595
Efek yang tersedia untuk dijual
2f, 7

1.096.081

1.734.330
Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
    sejumlah Rp nihil (2007: Rp nihil)






- Pihak ketiga
2d, 8

2.116.295

1.153.572

- Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2d, 8, 38a

215.591

396.571
Piutang lain-lain dari pihak ketiga


18.043

60.727
Uang muka dan biaya dibayar dimuka
9

567.508

83.638
Persediaan, setelah dikurangi penyisihan persediaan usang
    sejumlah Rp nihil (2007: Rp nihil)





Pajak dibayar dimuka
2q, 37a

286.826

153.997
Pajak yang bisa dipulihkan kembali
2q, 37b

709.722

210.171
Biaya keuangan yang ditangguhkan, bersih jangka pendek
  
2n, 12

36.243

16.269
Biaya yang ditangguhkan, bersih






- bagian jangka pendek
2o

-

49.776
Aset lancar lain-lain


89.967

4.038
Jumlah aset lancar


7.856.799

4.997.672






ASET TIDAK LANCAR





Piutang lain-lain dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2d, 38b

2.243

26.128
Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan
    sejumlah Rp 1.964.951
    (2007: Rp 1.364.994)
2h, 2i, 13

5.924.184

3.558.698
Investasi pada perusahaan asosiasi
2f, 14

5.594

4.868
Properti pertambangan, setelah dikurangi akumulasi amortisasi
    sejumlah Rp 255.349 (2007: Rp 46.593)
2b, 15

10.470.181

118.362
Goodwill, setelah dikurangi akumulasi amortisasi
    sejumlah Rp 425.632 (2007: Rp 36.684)
2b, 16

9.128.419

1.225.532
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan,
    setelah dikurangi akumulasi amortisasi sejumlah
    Rp 304.223 (2007: Rp 258.857)
2j, 11

97.651

86.828
Pinjaman kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
38c

-

4.498.016
Biaya keuangan yang ditangguhkan, bersih - bagian jangka panjang
2n, 12

144.292

59.728
Biaya yang ditangguhkan, bersih - bagian jangka panjang
2o

5.370

12.590
Aset pajak tangguhan
2q, 37e

43.824

36.823
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya - bagian
    jangka panjang
2a, 6

11.036

11.236
Aset tidak lancar lain-lain


30.577

52.202






Jumlah aset tidak lancar


25.863.371

9.691.011






JUMLAH ASET


33.720.170

14.688.683






KEWAJIBAN LANCAR





Pinjaman jangka pendek:






- Hutang bank
19

876.000

447.045

- Pinjaman lain-lain dari pihak ketiga
20

-

191.677
Hutang usaha






- Pihak ketiga
17

2.391.923

1.505.851

- Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
17, 38d

249.386

182.322
Hutang pajak
2q, 37c

1.151.214

1.020.045
Beban yang masih harus dibayar
18

265.093

306.127
Kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun:






- Hutang sewa pembiayaan
2k, 22

334.810

125.728

- Hutang bank
23

818.538

747.892

- Pinjaman lain-lain dari pihak ketiga
24

-

6.594

- Hutang derivatif
2s, 25

51.112

-
Hutang lancar lain-lain


7.051

1.237
Hutang royalti
21

576.500

583.452






Jumlah kewajiban lancar


6.721.627

5.117.970






KEWAJIBAN TIDAK LANCAR





Hutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Kewajiban jangka panjang setelah dikurangi bagian yang
akan jatuh tempo dalam satu tahun:

38e


6.339


8.765

- Hutang sewa pembiayaan
2k, 22

683.651

243.036

- Hutang bank
23

8.325.942

5.535.428

- Pinjaman lain-lain:







- Pihak ketiga
24

-

23.753


- Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
38f

-

10.945

- Pinjaman subordinasi
26

-

94.190

- Hutang derivatif
2s, 25

157.633

-
Kewajiban pajak tangguhan
2q, 37f

3.144.306

473.922
Penyisihan imbalan karyawan
2p

56.657

50.195
Biaya pengupasan tanah yang masih harus dibayar
2m, 27

596.391

421.522






Jumlah kewajiban tidak lancar


12.970.919

6.861.756






HAK MINORITAS
2b, 28a

18.379

558.403






EKUITAS





Modal saham - modal dasar 80.000.000.000 lembar
    (2007: 80.000.000.000 lembar) ditempatkan dan disetor penuh
    31.985.962.000 lembar (2007: 20.624.780.000 lembar),
    dengan nilai nominal per saham Rp 100 (2007: Rp 100)
29

3.198.596

2.062.478
Tambahan modal disetor
2v, 30

10.732.663

-
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
2c

39.926

18.696
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
2w, 31

(191.843)

325.119
Selisih perubahan ekuitas anak perusahaan dan perusahaan asosiasi
32

4.188

-
Cadangan nilai wajar


(196.426)

2.946
Laba ditahan/(akumulasi kerugian)


422.141

(258.685)






Jumlah ekuitas


14.009.245

2.150.554






JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS


33.720.170

14.688.683

laporan keuangan tahun 2008 dan 2007